Peran Humas Dalam Mensukseskan Program Pemerintah
![Image result for public relation cartoon](https://admin.stpaulsice.com/Images/Blog/Webp.net-compress-image.jpg)
Humas pemerintah merupakan ujung tombak dalam menyampaikan program
dan kinerja pemerintah. Selain itu, humas sebagai corong atau sumber informasi,
dituntut kemampuannya dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang
sangat cepat terutama menghadapi perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi.
Humas pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan
pengelolaan informasi di setiap instansinya, serta mampu mendorong partisipasi
masyarakat dalam mensukseskan berbagai program pemerintah yang hasilnya dapat
dinikmati oleh publik.
Untuk meningkatkan kemampuan, perangkat humas harus menguasai
teknologi informasi dan komunikasi, termasuk di dalamnya media sosial sehingga
dapat mengetahui kebutuhan publik. Lebih penting lagi, humas harus menjalin
sinergi dan akrab dengan wartawan, agar dapat mengontrol informasi yang
disampaikan kepada publik.
Menurut difinisi dari Scott M. Cutlip dan Allen H. Center, humas
merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi
kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik,
serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk memperoleh
pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pada acara Forum
Tematik Kehumasan yang bertema “ Penguatan Kelembagaan Humas Pemerintah Pusat
dan Daerah Untuk Mendukung Fungsi Government Public Relation “ (GPR), pada 5
Maret 2015, di Aula Sekretariat Negara, mengingatkan kalangan humas harus
mengubah pola pendekatan kepada masyarakat, yakni dari cara kuno ke modern yang
lebih partisifatif. Selain itu, humas harus mengajak masyarakat menjadi bagian
dari proses sehingga ada jalinan emosional dengan humas, dan masyarakat pun
akan merasa memiliki tanggungjawab dan melakukan sharing kepedulian yang lebih
banyak lagi.
Pengamat dan Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun
Heryanto juga mengatakan, salah satu program “Nawacita” Jokowi – JK terkait
bidang komunikasi dan informasi adalah membangun tata kelola pemerintahan yang
efektif dan terpercaya. “Artinya, humas pemerintah dituntut meningkatkan
pengelolaan dan pelayanan informasi serta mempermudah akses informasi tersebut
bagi masyarakat,”.
Jadi pada prinsipnya, pada era keterbukaan informasi publik,
posisi pranata humas harus berperan penting dalam menjaga citra positif lembaga
pemerintahan, agar sembilan program pemerintah Jokwi dan JK yang biasa disebut
program “Nawa Cita” dapat dilaksanakan dengan penuh semangat kerja. Program ini
digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang
berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian
dalam kebudayaan.
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Seiring semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi yang
beredar di tengah masyarakat sebagai akibat dari tuntutan zaman, humas harus
mampu menggunakan perangkat teknologi tersebut, guna mendistribusikan
inforrmasi kepada publik secara cepat, tepat dan efektif.
Para praktisi humas mengungkapkan bahwa dunia public relation
sedang memasuki masa kebangkitan dengan keberadaan teknologi informasi dan
komunikasi. Keberadaannya membuat para praktisi humas mampu mencapai sasarannya
kepada publik secara langsung tanpa intervensi pihak-pihak yang dapat
menghambat kegiatan komunikasinya.
Teknologi informasi dibutuhkan keberadaanya sebagai alat penunjang
dan media. Dalam melaksanakan relasi/hubungan yang baik, penggunaan teknologi
informasi dapat memberikan ruang bagi praktisi humas dalam merealisasikan
tujuan yang ingin dicapai. Contoh dari teknologi informasi yang digunakan dalam
praktek public relation adalah komputer dan internet. Para praktisi humas dapat
memperoleh informasi yang berkaitan dengan publik yang perlu mereka ketahui dan
gunakan dalam relasinya.
Selain itu, teknologi komunikasi yang dapat digunakan dalam public
relation adalah internet dan telepon. Internet bukan hanya sarana untuk mencari
informasi, melainkan sarana yang baik untuk berkomunikasi. Misal, dengan
e-mail, media social, website, semua kegiatan komunikasi dan hubungan dapat
berjalan dengan lancar. Jadi dengan teknologi komunikasi, kemampuan untuk
menyampaikan dan menerima pesan, jauh lebih mudah dan efektif.
- Humas
Bersinergi dengan Wartawan
![Related image](https://images.all-free-download.com/images/graphiclarge/live_broadcasting_theme_reporter_icons_colored_cartoon_design_6831579.jpg)
Humas pemerintah harus mampu bersinergi/bermitra dengan wartawan
(Media Cetak, Media Elektronik dan Media Sosial), serta lembaga pers lainnya
dalam membantu pemerintah untuk menyebarluaskan informasi program pembangunan
kepada masyarakat.
Waktu menjabat sebagai Kepala Sub. Bagian : Kewartawanan,
Pemberitaan dan Analisa Berita di Biro Dokumentasi dan Pers Media, Sekretariat
Presiden, penulis selalu bersinergi dalam memberikan pelayanan peliputan kepada
para Wartawan Kelompok Sekretariat Negara atau istilah singkatnya WKS.
Penulis dalam melaksanakan tugas kesehariannya selalu dekat dengan
wartawan, baik itu wartawan pusat atau ibukota maupun wartawan daerah, serta
tidak ada jarak dengan para wartawan. Penulis akrab dan selalu berdiskusi jika
ada masalah/berita yang muncul ke permukaan yang sifatnya merugikan kedua belah
pihak ( Pemerintah dan wartawan/Media ).
Salah satu contoh, misalnya ada kegiatan/acara Presiden di luar kota, seperti
peresmian, peninjauan dan temu wicara. Penulis yang ditugaskan sebagai Tim
Advance, selalu bekerjasama dengan Humas Daerah dalam mempersiapkan sarana dan
prasarana untuk peliputan wartawan pusat dan Daerah, sehingga para wartawan
merasa nyaman dan mudah dalam melaksanakan peliputan tersebut.
Jadi, pada prinsipnya bahwa sinergitas atau hubungan kemitraan
antara Humas dan Wartawan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat
diwujudkan secara optimal, maka ada beberapa hal yang sangat penting
dilaksanakan oleh setiap pejabat atau pranata humas, diantaranya : 1. Hubungan
Humas dengan Wartawan bersifat professional; 2. Humas harus mengetahui seluk
beluk wartawan, termasuk irama kerjanya wartawan serta fungsi media massa; dan
3. Humas harus memiliki kemampuan praktik jurnalisme seperti meliput wawancara,
memotret, menulis berita langsung, berita khas (feature news) dan artikel.
Selain itu, humas harus mampu mengenali wartawan dan redaktur
secara personal. Serta humas jangan bersifat diskriminatif terhadap wartawan/media
massa, namun harus memperlakukan secara adil terhadap wartawan.
Terima Kasih sudah membaca Blog ini ,
Semoga Bermanfaat.
No comments:
Post a Comment